Jurnal Pendidikan Fajar, Vol. 5, No. 1, 2022

Jurnal Pendidikan Fajar merupakan jurnal yang berisi artikel bidang pendidikan dan pembelajaran, baik hasil peneitian maupun non-penelitian yang ditulis oleh dosen, guru, mahasiswa, ataupun peneliti dan pengamat pendidikan.

Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Januari, Mei, dan September.

Judul JurnalJurnal Pendidikan Fajar
EdisiVol. 5, No. 1, Januari – April 2022
BahasaBahasa Indonesia
Frekuensi Terbit4 Bulanan
PenerbitMitra Guru
ISSN2620-3545

DAFTAR ISI

SYAMSUL BAHRI, S.Ag.
MA Negeri 2 Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi pelaksanaan supervisi guru dalam peningkatan profesionalisme guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Parigi. Objek dalam penelitian adalah guru di MAN 2 Parigi. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana pelaksanaan supervisi guru di MAN 2 Parigi? (2) Bagaimana profesionalisme guru di MAN 2 Parigi? (3) Bagaimana implikasi pelaksanaan supervisi guru dalam peningkatan profesionalisme guru di MAN 2 Parigi? Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan. Pelaksanaan supervisi guru di MAN 2 Parigi memberikan implikasi yang cukup signifikan bagi peningkatan profesionalisme guru. Beberapa implikasinya ialah guru tidak lagi menggunakan metode konvensional. Adanya persiapan yang baik dalam mengadakan pembelajaran di kelas seperti penggunaan RPP, serta dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru menyampai- kannya dengan baik yaitu runtut dan jelas sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

Kata kunci: implikasi, supervisi, profesionalisime

SLAMET, S.Pd.
SDN 2 Gasang, Kec, Tulakan, Kab, Pacitan, Jawa Timur

Abstrak: Standar pelayanan minimal pendidikan dasar selanjutnya disebut SPM pendidikan adalah tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal yang diselenggarakan daerah kabupaten/kota. Standar pelayanan minimal ini dapat dipakai sebagai indikator tingkat kualitas suatu lembaga pendidikan. Kepala sekolah sebagai pengelola lembaga pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pemenuhan standar pelayanan minimal bagi lembaga pendidikan yang dikelolanya. Di SDN 2 Gasang Tulakan Pacitan tentunya masih banyak kebutuhan yang harus dicapai agar kebutuhan pelayanan minimal sekolah tersebut dapat terpenuhi dan proses pendidikan dapat berjalan dengan lancar. Sehubungan dengan hal tersebut kepala sekolah yang baik hendaknya melaksanakan tindakan yang terprogram bagi pemenuhan standar pelayanan minimal satuan pendidikan. Untuk dapat memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan dasar ini, kepala SDN 2 Gasang Tulakan Pacitan berusaha mempertajam tindak kepemimpinan di lembaga yang dikelolanya. Melalui tindak kepemimpinan kepala sekolah yang terprogram ini terbukti bahwa bukan hanya standar pelayanan minimal yang terpenuhi, tetapi lebih jauh dari pada itu pengembangan budaya mutu sekolah akan terwujud.

Kata Kunci: standar pelayanan minimal, tindak kepemimpinan, budaya mutu sekolah

TRI WAHYUNI, S.Pd.
SD Negeri 1 Beran, Kec. Kepil, Kab. Wonosbo, Jawa Tengah

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media Laga 3D (Ular Tangga 3 Dimensi) yang memang dikhususkan untuk mempelajari materi kepahlawanan di kelas V SD Negeri 1 Beran Kecamatan Kepil. Media ini memiliki 2 sisi (depan dan belakang) dan ruang. Media ini unik karena memanfaatkan magnet agar setiap kotaknya bisa dilepas pasang dan dibolak-balik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan. Pengembangan media tersebut menggunakan model pengembangan 4D. Langkah penelitian pengembangan 4D (four-D) (Thiagarajan, 1974: 5) terdiri dari 3 langkah dari 4 langkah utama, yaitu: define (pendefinisian), design (perancangan), dan develop (pengembangan). Hasil pengembangan produk berupa media Laga 3D (Ular Tangga 3 Dimensi) dikategorikan layak untuk digunakan untuk mempelajari materi kepahlawanan di kelas V SD Negeri 1 Beran Kecamatan Kepil. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji kelayakan yang mendapatkan skor akhir 4 dari ahli materi, dan skor 4,4 dari ahli media, keduanya menunjukkan bahwa media peneliti layak karena memiliki kategori “Baik” dan “Sangat Baik”. Selanjutnya hasil penilaian dari kepala sekolah dan guru kelas menunjukkan kelayakan media karena masuk ke dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor masing-masing 4,9 dan 4,8. Sedangkan hasil uji coba terbatas dan uji coba lapangan utama keduanya menunjukkan kategori “Sangat Baik” dengan skor masing- masing 4,8 dan 4,85.

Kata kunci: Laga 3D (ular tangga 3 dimensi), kepahlawanan

DIDY DEWANTORO MASAILLA, S.Pd.
SMA Negeri 1 Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif model Problem Based Instruction (PBI) untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar Matematika pada materi Limit Fungsi Trigonometri pada siswa kelas XII IPA-1 SMAN 1 Barat, Magetan semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut. Dari 4 aspek sikap siswa siklus I rata-rata: 59,55%, kategori rendah, naik pada siklus II dengan rata-rata 73,51% kategori tinggi dengan tingkat minat Baik. Prestasi belajar siswa diperoleh data sebagai berikut: Pada siklus I nilai rata-rata kelas: 71,68 dengan ketuntasan belajar 41,17%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas : 76,73 dengan ketuntasan belajar pada 88,23%.

Kata Kunci: minat, partisipasi, prestasi, Problem Based Instruction.

SUKARDI, S.Pd.
Kepala SD Negeri 2 Sukodono, Kec. Dampit Kab. Malang, Jawa Timur

Abstrak: Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti selaku Kepala SD Negeri 2 Sukodono, maka dapat diketahui bahwa guru-guru SD Negeri 2 Sukodono Kecamatan Dampit Kabupaten Malang masih banyak yang belum terasah kompetensi pedagogiknya, terutama dalam hal melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (IT).Mempertimbangkan kondisi tersebut, maka perlu diadakan pembinaan guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru, terutama dalam melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa berbasis Teknologi Informasi (IT) melalui In House Training (IHT). Pelaksanaan kegiatan pembinaan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa berbasis IT adalah sebagai berikut: (1) Disiapkan modul kegiatan pembinaan yang berisi langkah-langkah membuat soal evaluasi dengan mempergunakan aplikasi google form; (2) Pada inti kegiatan, peserta kegiatan dibimbing mengenai cara penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa di masa pandemi covid-19 melalui aplikasi google form dengan berbekal modul yang telah dipersiapkan; (3) Pada setiap akhir siklus, dilakukan penilaian terhadap kemampuan guru dalam membuat soal evaluasi dengan menggunakan aplikasi google form. Kegiatan pembinaan terbukti dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa berbasis IT, hal ini ditandai dengan hasil pengisian instrumen keterlaksanaan program kegiatan dengan indikator penilaian yang meliputi kemampuan guru dalam: (1) Membuat pertanyaan; (2) Menyisipkan gambar; (3) Membuat kunci jawaban; dan (4) Sharing ling google form. Jika pada pelaksanaan Siklus I, rata-rata persentase nilai kompetensi pedagogik dalam penilaian dan evaluasi hasil belajar siswa berbasis IT masih sebesar 45,8%, maka pada pelaksanaan Siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,3%.

Kata Kunci: peningkatan, kompetensi pedagogik, IHT

TITIEN FAUNA AGUSTINA, S.Pd.
SMP Negeri 1 Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode demonstrasi. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VII E Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II (76,19%), siklus III (90,48%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar Siswa Kelas VII D serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Kata kunci: ilmu pengetahuan alam, metode demonstrasi

YAYUK SUDARWATI, S.Pd., M.Pd.
SMP Negeri 1 Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Abstrak: Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui media tehnologi masih menemui banyak hambatan. Berdasarkan hasil analisa kebutuhan selama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) selama masa pandemic Covid-19 maka perlu adanya manajemen pembelajaran yang baik. Dalam upaya meningkatkan layanan pembelajaran SMPN 1 Beji Kabupaten Pasuruan membentuk tim pembelajaran Project Base Learning Tematik atau PjBL Tematik. Diperlukan komitmen bersama antara kepala sekolah, guru, dan pengelola laboratorium computer agar PjBL melalui PJJ dapat berjalan sesuai harapan. PjBL tematik ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan pembelajaran dengan mengutamakan kolaborasi guru dan kolaborasi siswa untuk mengatasi kesenjangan masalah penguasaan IT untuk pembelajaran di kalangan guru dan ketiadaan HP dan laptop pada siswa. Siswa yang tidak memiliki HP dan Laptop dikondisikan berkelompok dengan dengan kelompok project dengan rumah siswa yang relative berdekatan. PjBl Tematik dilaksanakan pada 21 kelas yaitu seluruh kelas 8 dan kelas 9. Satu tim guru terdiri dari 4 sampai 6 guru dengan mata pelajaran berbeda, membentuk satu tema dengan KD yang bersesuaian. Satu tim guru membina 2 hingga 4 kelas. Satu tim siswa terdiri dari rata-rata 5 siswa. Kendala PJJ pada awal masa pandemic pembelajaran menggunakan WA tidak efektif, 25% guru yang gaptek, 20%siswa yang tidak mempunyai HP, tidak mampu membeli pulsa, lokasi siswa bermasalah dengan sinyal, dapat teratasi dengan PjBL Pelaksanaan PjBL Tematik ini mampu menaikan efektivitas pembelajaran hingga 20% dilihat dari kehadiran siswa, hasil belajar berupa produk, ppt, video dan prentasi siswa dan lompatan tingkat kreativitas hasil project siswa.

Kata kunci: PjBL, Tematik, PJJ

SRI WAHYUNI, S.Pd.
SMK Negeri 1 Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan prestasi belajar Bahasa Indonesia menyusun surat lamaran pekerjaan melalui penerapan Model Pembelajaran Direct Instruction dengan Metode Penugasan di Kelas XII Usaha Perjalanan Wisata (UPW) SMK Negeri 1 Magetan Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan desain peneltiian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada Materi Menyususn Surat Lamaran Pekerjaan mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I: 55%, pada siklus II: 72,50% dan pada siklus III: 88,75%. Adaun prestasi belajar siswa yang diperlihatkan dari rata-rata kelas mengalami peningkatan, yaitu dari 81,65 pada Siklus I menjadi 83,03 pada siklus II dan 85,26 pada siklus III. Ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 73,53%. Pada siklus II sebesar 82,35% dan pada siklus III sebesar 88,24%. Hal ini dapat dikatakan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal mengalami kenaikan yang sangat signifikan antara 8,82% ( Siklus 1 ke Siklus 2) dan 5,89 (Siklus 2 ke Siklus 3) atau rata-rata 7,36%. Bahkan pada siklus III telah mencapai ketuntasan klasikal.

Kata Kunci: surat lamaran pekerjaan, pembelajaran Direct Instruction, penugasan

YULIS TJATURWATI, S.Pd.
SMP Negeri 1 Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model TGT terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Bahasa Inggris setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model TGT. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMPN 1 Panekan Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, ketuntasan belajar pada siklus I (58,33%), siklus II (77,78%), siklus III (94,45%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model TGT dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa kelas VII B SMPN 1 Panekan, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative Bahasa Inggris.

Kata Kunci: pembelajaran Bahasa Inggris, kooperatif model TGT

WINARSIH, S.Pd.
SD Negeri 3 Pamotan, Kec. Dampit, Kab. Malang, Jawa Timur

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya peningkatan pemahaman belajar Tematik pada siswa Kelas I SD Negeri 3 Pamotan melalui penerapan metode Contextual teaching and learning (CTL) di masa darurat pandemi covid-19 pada Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian dilakukan dalam 2 Siklus kegiatan, dimana pada pelaksanaan Siklus I, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang kemudian harus mengungkapkan secara lisan tentang apa yang seyogyanya dilakukan dengan melihat gambar yang ditunjukkan oleh guru. Sedangkan pada pelaksanaan Siklus II, siswa diberi kesempatan secara individu untuk mengambil gambar secara acak yang telah disiapkan oleh guru, kemudian mengungkapkan pendapatnya berdasarkan gambar. Hasil dari pengambilan dan pengolahan data, maka dapat diketahui bahwa pemahaman belajar Tematik pada Siswa Kelas I SD Negeri 3 Pamotan Tahun Pelajaran 2021/2022 terbukti mengalami peningkatan dengan penerapan metode Contextual teaching and learning (CTL), hal ini ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai formatif siswa secara klasikal dari 59,17 pada pelaksanaan Siklus I menjadi 79,17 pada pelaksanaan Siklus II. Demikian pula dengan persentase ketuntasan belajar juga meningkat, dari 25,0% pada pelaksanaan Siklus I menjadi 87,5% pada pelaksanaan Siklus II.

Kata Kunci: peningkatan, belajar, metode contextual teaching and learning (CTL)

NANIK KARYATI, S.Pd.
SDN Pingkuk 4, Kec. Bendo, Kab. Magetan, Jawa Timur

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode tutor sebaya dan pemberian tugas untuk meningkatkan hasil belajar operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pingkuk 4 Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan, bertepatan dengan tempat peneliti bertugas peneliti melaksanakan tugas mengajar Matematika kelas VI. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2019/2020 dan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yang dimulai pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2019. Dari hasil tes/ulangan perbaikan pembelajaran pada pelaksanaan proses belajar mengajar Matematika dengan menggunakan metode tutotr sebaya dan pemberian tugas diperoleh nilai rata-rata hasil pembelajaran yaitu pada siklus pertama diperoleh rata-rata 67,50 dan pada Siklus ke dua diperoleh rata-rata 79,69, peneliti menyimpulkan bahwa dari pelaksanaan siklus penelitian yang telah dijalankan dari sebelum siklus sampai siklus terakhir menunjukkan ada peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 12,18 %. Hal ini menunjukkan bahwa upaya mengatasi masalah belajar Matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui metode pemberian tugas pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Pingkuk 4 Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2019 /2020 dapat dikatakan berhasil.

Kata kunci: totur sebaya, pemberian tugas, oprasi bilangan bulat

Dra. SITI SAADAH
SMP Negeri 2 Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Abstrak: Tujuan paparan makalah untuk mmendeskripsikan alternatif pemecahan masalah. peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris dengan metode Clustering di kelas VIII-B di SMPN 2 Magetan tahun 2019/2020. Metode Clustering adalah metode dengan cara melakukan pengembangan dari kata ke kata lain. Pilihlah satu kata, kata apa saja bebas. Ambil contoh, misalkan kata School, dari satu kata yaitu school kita dapat mengembangkan ke kata lain yang berkaitan dengan school (sekolah), seperti Student, teacher, table, book, building, lessons, learn. Dari kata hasil pengembangan, misalkan student (hasil pengembangan dari kata school), kita dapat kembangkan lagi ke kata yang berkaitan dengan student seperti smart, diligent, lazy, dan seterusnya. Pelajari setiap kata hasil pengembangan, baik itu artinya, persamaan katanya. Kalau kita melakukan metode Clustering tersebut, setidaknya mengembangkan satu kata saja dalam sehari, dalam waktu beberapa minggu saya yakin kosakata bahasa inggris kita akan berkembang semakin banyak. Itulah cara yang harus kita praktikkan.

Kata kunci: kosa kata, metode Clustering

Klik tanda pada bagian pojok kanan atas berkas (file) pdf untuk membuka tampilan penuh (fullscreen).

Anda hanya memiliki akses untuk melihat atau membaca jurnal saja. Akses untuk mencetak (print), mengunduh (download), dan salin-tempel (copy-paste) telah dibatasi.

Bagi Anda yang ingin mengunduh file jurnal secara utuh (lengkap) yang dapat digunakan sebagai referensi Anda, silahkan klik tautan berikut.

Bagi Anda yang berminat agar artikel, karya ilmiah, atau PTK Anda dimuat di jurnal kami, silahkan klik tautan berikut.

Tinggalkan komentar